SEJARAH
SEKILAS TENTANG MASJID AGUNG SUNDA KELAPA PENDAHULUAN Pada mulanya keberadaan Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK) dimaksudkan sebagai tempat ibadah masyarakat muslim yang tinggal di sekitar wilayah Menteng dan sekitarnya. Dalam perkembangan berikutnya, kiprah masjid ini semakin luas, bahkan jangkauan jama’ahnya telah merambah ke wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi dan daerah-daerah lainnya. Perkembangan kegiatan dan jangkauan jama’ah masjid ini terlihat dari banyaknya yang datang pada saat Kuliah Dhuha dan Kajian Malam rutin dari Senin sampai Kamis tiap minggunya. Selain itu, kegiatan Remaja Islam Sunda Kelapa (Riska) yang cukup padat, kegiatan pengajian Majlis Taklim Ibu-Ibu (MTII), kegiatan Muallaf dan Konsultasi Agama dan Keluarga, Peranan Rumah Sehat dan Radio Masjid Agung Sunda Kelapa menyebabkan masjid ini dikenal bukan hanya di Jakarta, tetapi juga dari luar DKI dan luar Pulau Jawa dan bahkan dari Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam. Awal mula berdirinya masjid ini merupakan cita-cita warga muslim Menteng yang tinggal di sekitar Taman Sunda Kelapa sejak tahun 1951. ketika itu Bapak H. B. R. Motik dan tetangganya, Bapak Subhan ZE (Alm.) mencoba mengungkapkan keinginannya untuk mendirikan masjid di wilayah itu kepada Walikota. Namun, keinginan itu ditolak mentah-mentah oleh Walikota dengan mengatakan, “Wat! Een Moskee in Taman Sunda Kelapa? Neen, dat ontsiert de stad.” Sehingga terpaksa keinginan itu dipendam untuk beberapa tahun lamanya. Upaya mendirikan masjid dilanjutkan pada tahun 1966. Ketika itu Bapak H. B. R. Motik dan Bapak H. Machmud merapatkan barisan, dengan membentuk panitia pembangunan masjid. Akhirnya, pada bulan Agustus tahun 1966 dibentuklah panitia yang terdiri dari beberapa orang, yaitu: H. B. R. Motik (Ketua), H. M. L. Latjuba (Wakil Ketua), Hasjim Mahdan, SH (Sekretaris I), H. Tachyar Bc. Hk. (Sekretaris II), H. Machmud (Bendahara I), H. Darwis Tamin (Bendahara II), H. A. H. Djunaedi (Pembantu Umum). Usaha mendirikan masjid saat itu nampaknya mendapat “lampu hijau” dari Pejabat tinggi DKI, yakni dari Gubernur DKI Jakarta, yang waktu itu dijabat oleh H. Ali Sadikin dan Pangdam V Jaya H. Amir Machmud. Atas dorongan dan persetujuan kedua petinggi DKI Jakarta dan tokoh nasional lainnya, seperti Jenderal Abdul Haris Nasution, selanjutnya menjadikan panitia pembangunan masjid lebih mantap lagi dalam memperjuangkan dibangunnya sebuah masjid, terlebih setelah dibentuknya Yayasan Islam Sunda Kelapa (YISK) pada tanggal 7 Oktober 1966 dengan Akte Notaris Bapak Affandi SH. Berdasarkan Anggaran Dasar Yayasan pasal 5 ayat 5, pasal 9 ayat 1 dan 2, serta pasal 10, akhirnya untuk pertama kalinya, Pengurus YISK dibentuk. Di mana, yang menjadi ketua kehormatan adalah Mayjen TNI Amir Machmud, dan ketua dijabat oleh H. Basjaruddin Rahman Motik. Proses pembangunan masjid dimulai dengan menentukan lokasi. Pada awalnya, YISK meminta gedung Bappenas diserahkan kepada Yayasan. Namun berdasarkan surat dari Kabinet Ampera tanggal 4 September 1970, permohonan itu ditolak, karena gedung Bappenas masih dipakai pemerintah. Sebagai gantinya, Gubernur memberikan alternatif kepada YISK, yaitu di Lapangan Persija atau di Taman Sunda Kelapa. Akhirnya, Yayasan memilih Taman Sunda Kelapa sebagai lokasi masjid. Peletakan batu pertama pembangunan Masjid Agung Sunda Kelapa dilaksanakan pada Hari Raya ‘Idul Fitri 1398 H, bertepatan dengan tanggal 21 Desember 1969 M. Sedangkan pekerjaan pembangunan masjid dipercayakan kepada Ir. Gustaf Abbas, dosen Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Pekerjaan pembangunan masjid tidak berlangsung mulus, karena YISK mengalami kekurangan dana. Akibatnya, berdasarkan keputusan Gubernur, YISK untuk sementara menghentikan kegiatannya, kemudian menyerahkan pendirian masjid kepada Pemerintah DKI Jakarta. Akhirnya, pembangunan berjalan dengan baik dan berakhir pada bulan Maret 1971. STRUKTUR ORGANISASI DAN KEPENGURUSAN Pada tanggal 8 Maret 1971, pengurus YISK diundang oleh Bapak Walikota Jakarta Pusat. Dalam sebuah pertemuan yang juga dihadiri oleh wakil dari Kantor Wilayah Departemen Agama, disampaikan keinginan Gubernur yang antara lain mengharapkan agar pimpinan pengurus masjid untuk sementara ditangani oleh Bapak Walikota sendiri. Masjid ini diresmikan pada tanggal 31 Maret 1971. Selanjutnya, berdasarkan SK Gubernur Nomor 655/A/K/BPD/71, pada kali pertama dibentuklah pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa. Di mana, yang dipercaya untuk menjadi ketua pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa adalah Kol. H. Eddy Djadjang Djajaatmadja (Walikota Jakarta Pusat) dan yang dipercaya sebagai imam adalah Prof. Dr. H. M. Rasjidi. Kepengurusan masjid pada periode awal berdasarkan SK Gubernur No. 655/A/K/BPD/71 tertanggal 29 Maret 1971 di atas, berlangsung hingga adanya perubahan dalam Rapat Pleno Pengurus Harian tanggal 25 Pebruari 1976. Rapat ini kemudian memutuskan untuk dilakukannya perubahan susunan pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa. Mulai tanggal 10 September 1976, yang bertugas sebagai Imam Besar Masjid Agung Sunda Kelapa adalah Prof. Dr. H. M. Rasjidi dan Wakil Imam Besar dipercayakan kepada KH. Hasan Basri. Sedangkan Ketua Umum Masjid Agung Sunda Kelapa dipercayakan kembali kepada Kol. H. E. Djadjang Djajaatmadja (Walikota Jakarta Pusat) dan Ketua Harian dipercayakan kepada H. B. R. Motik. Selanjutnya, periode kepengurusan awal ini kembali mengalami pergantian Ketua Harian, yaitu dari H. B. R. Motik kepada H. Moch. Kosasih Atmadinata. Pergeseran komposisi pengurus terus dilakukan dalam beberapa periode. Hal ini tidak lain untuk meningkatkan kinerja organisasi agar menjadi lebih baik lagi. Pada periode kepengurusan kedua, mulai dari tahun 1981 hingga tahun 1990, yang menjadi Imam besar adalah KH. Hasan Basri dan Ketua Umum/Harian dipercayakan kepada H. Moch. Kosasih Atmadinata. Pada periode ketiga Imam Besar dijabat oleh KH. Zakky Mubarak, MA dan Ketua Umum oleh Bapak Ir. H. Hasjrul Harahap. Setelah itu periode keempat dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2010 kepengurusan dipimpin oleh Bapak H. Sjaiful Hamid, MA dan Ketua Dewan Pakar dipercayakan kepada Bapak Prof. Dr. H. Quraisy Shihab, MA. Periode keempat ini ditandai oleh makin padatnya kegiatan pengajian dan dibangunnya Gedung Rumah Sehat dan Gedung Fatahillah serta Aula Jayakarta. Pada periode sekarang Ketua Dewan Pakar masih dipercayakan kepada Pak Quraisy Shihab sedangkan Ketua Umumnya adalah H.M. Aksa Machmud. Pada periode sekarang ini dibangun tempat wudhu yang cukup representative di sebelah selatan masjid. Selain itu dibangun pula Radio Masjid dan Sekolah Masjid Agung Suneda Kelapa. Di bidang takmir, Pak Aksa telah memulai pengajian Shubuh Pagi dengan agenda Shalat Suguh berjamaah yang dilanjutkan dengan ceramah dan silaturahmi antar jamaah dan pengurus |
VISI DAN MISI
Meningkatkan faham, pengertian dan penerapan ajaran-ajaran Islam, diantaranya dengan jalan penanaman jiwa tauhid dan mempergiat serta mengintensifkan pendidikan/pengajaran agama Islam termasuk tabligh-tabligh, dakwah-dakwah dan kegiatan lainnya. (AD/ART MASK, Pasal 2 - Maksud dan Tujuan) |
SUSUNAN PENGURUS
MASK 2010 - 2015 Dewan Kehormatan 1. Walikota Jakarta Pusat 2. H. Try Sutrisno 3. H. Jusuf Kalla 4. Dr. Ing. H. Fauzi Bowo 5. H. Sjaiful Hamid 6. KH. Muzaini Ramli 7. Drs. H. Husein Soeropranoto 8. Dr. H. Fuad Bawazier Dewan Pakar 1. Prof. Dr. H.M. Quraish Shihab, MA 2. Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA 3. Prof. Dr. H. Didin Hafiduddin, MA 4. Dr. KH. Zakky Mubarak, MA 5. Drs. KH. Saifuddin Amsir 6. H. Husen Hamid Al-Atas, MA 7. Prof. Dr. KH. Ali Mustofa Ya'qub, MA Dewan Pengurus Ketua H.M. Aksa Mahmud Wakil Ketua H. Ismail Oelangan Sekretaris H. Ismed Hasan Putro Wakil Sekretaris Dr. H. Fathurin Zen, SH, M.Si Bendahara Drs. H. Armen Rasyid, MM Wakil Bendahara Prof. Dr. Hj. Rachmaniar Rachmat Struktur Organisasi Pelaksana 1. LITBANG Imbang J. Mangkuto 2. Lawyer Makki Ibrahim Kusuma, SH 3. Sekretaris Eksekutif Ahmad Izzuddin Syamma, S.Pdi 4. Kepala Bidang Dakwah & Pendidikan Drs. H. Sutrisno Muslimin, M. Si Bagian Ibadah & Kajian Abdullah Suhari, S.Ei Bagian Pendidikan Siti Rahmaniyah, S.Sos.i Bagian Majlis Ta'lim Ibu-Ibu Hj. Euis K. Syarbanu Bagian Pembinaan Muallaf & Layanan Konsultasi H. Anwar Sujana, S.Ag 5. Kepala Bidang Usaha Erwin Nasiboe Bagian Jasa Penyewaan Rudin Kurniadi Bagian KBIH & Umroh Hj. Nurul Aini S. Gatam Bagian Rumah Sehat dr. H. Meizi Fachrizal A, M.Si 6. Kepala Bidang Operasional Heri Saliman, SE Bagian ADM Umum & Personalia Ramadiana Putri, SE Bagian Pemeliharaan & Kebersihan H. Anda Suhanda Bagian Keamanan Hasan Ashari Bagian Pelayanan Ida Dahlia 7. Kepala Bidang Anggaran Sugeng Rijadi Bagian Keuangan Hanifa Busra Bagian Kasir Nur Azizah Bagian Akuntansi Dewi Suryani 8. Kepala Bidang Sosial S. Indah Permata EMIL, S.Hi Bagian Kerjasama Antar Masjid Drs. Muhammad Kamil, M.Si Bagian Remaja Islam Sunda Kelapa (RISKA) Gugus Aryo Swandito Bagian Pembinaan Anak Asuh (PASKA) Ahmad Izzuddin Syamma, S.Pdi Bagian Baitul Maal H. Muhammad Sanad |